BAB I
PENDAHULUAN
Sastra
kitab adalah jenis sastra yang mencakup satu bidang yang sangat luas. Ilmu yang
terdapat didalamnya adalah ilmu kalam, ilmu fiqh, ilmu tasawuf, dan sebagainya.
Ilmu tasawuf adalah bagian terpenting dalam sastra kitab. Hal ini dikarenakan
ahli tasawuf atau sufi dapat menyesuaikan ajaran Islam kepada tingkat kepahaman
masyarakat setempat.Sastra Kitab adalah satu bidang yang sangat luas. Sesungguhnya
sastra tasawuf adalah bagian terpenting dalam Sastra Kitab. Menurut A. Johns,
sastra tasawuf pernah memainkan peranan yang penting dalam perkembangan agama
Islam di Nusantara. Pertama, karena para ahli tasawuf atau sufi dapat
menyesuaikan ajaran Islam pada tingkat kefahaman masyarakat setempat. Kedua,
ajaran tasawuf juga tidak kurang daya tariknya. Menerima ajaran tasawuf dan
memasuki tarikatnya berarti memasuki suatu keluarga besar yang saling
tolong-menolong. Selain itu, banyak anggota tarikat itu merupakan saudagar yang
belajar ke seluruh dunia Islam. Mungkin itulah sebabnya maka pada paruh pertama
abad ke-17, ada empat tarikat yang berkembang luas di Aceh, yaitu tarikat
Qadiriyah, Naksyabandiyah, Syatariah, dan Suhrawardi.
BAB II
PEMBAHASAN
Ketika
menjadi pusat Islam, Aceh mengalami pergolakan yang juga berlaku di dunia Islam.
Ajaran wahdaniyah atau wujudiyah yang mengajarkan wahdat al-wujud yang mengguncangkan
dunia Arab juga masuk Aceh. Dua tokoh ulama, Hamzah Fansuri dan Syamsuddin
al-Sumatrani mendukung aliran yang mengatakan bahwa: "Wujud makhluk tiada
lain daripada wujud khalik", sedangkan Nuruddin Ar-Raniri dan Abdur Rauf
adalah dua tokoh ulama yang menentangnya.
Berikut ini akan
kita bahas mengenai hasil karya keempat tokoh ulama yang disebut di atas:
A. HAMZAH FANSURI
Meski
seorang tokoh tasawuf yang terkenal, namun tidak banyak yang diketahui tentang
riwayat hidupnya. Tentang masa hidup dan tempat kelahirannya pun menimbulkan
berbagai pendapat dari para sarjana. Terlepas dari berbagai kontroversi tentang
kehidupannya, berikut tiga karya prosa Hamzah Fansuri yang sudah terkumpul dan
diterbitkan:
(1) Asrar
al-'Arifin
Asrar
al-'Arifin fi bayan 'ilm al-suluk wal-tawhid (Keterangan mengenai perjalanan
ilmu suluk dan kesatuan Allah) mengandung inti ajaran wujudiyah yang
dikembangkan oleh Hamzah Fansuri.
(2) Syarab
al-'Asyikin
Syarab
al-'Asyikin (Minuman segala orang yang berahi) dikenal juga dengan judul Zinat
al-Muwafidin (Perhiasan segala orang yang muwahid) adalah kitab yang menyatakan
jalan kepada Allah dan makrifat. Kitab ini terdiri atas tujuh bab:
Bab 1 menyatakan perbuatan syariat.
Bab 2 menyatakan bahwa tarikat tiada
lain daripada hakikat.
Bab 3 menyatakan bahwa hakikat adalah
kesudahan jalannya.
Bab 4 menyatakan bahwa orang yang sudah
mencapai makrifat itu tahulah rahasia Nabi serta sifat-Nya.
Bab 5 menyatakan kenyataan zat Tuhan
yang maha tinggi dan tidak dapat dipikirkan.
Bab 6 menyatakan sifat Allah SWT yang
sudah dijelaskan dalam Bab 4.
Bab 7 menyatakan berahi dan syukur.
(3) Al-Muntahi
Al-Muntahi
adalah semacam pedoman bagi orang yang sudah arif dalam ajaran wujudiyah.
B. SYAMSUDDIN AL-SUMATRANI
Kita
tidak banyak tahu tentang riwayat hidup Syamsuddin Al-Sumatrani. Hanya saja
dari kitab seperti Bustanus Salatin dan Hikayat Aceh serta catatan orang Eropa
yang mengunjungi Aceh pada akhir abad ke-16 dan permulaan abad ke-17 kita
ketahui bahwa Syamsuddin adalah seorang tokoh yang sangat penting di istana
Aceh. Karena dianggap mengandung ajaran yang menyesatkan buku-buku Syamsuddin
dibakar oleh Sultan Iskandar Thani yang saat itu berkuasa di Aceh. Karena
pembakaran karya Syamsuddin yang sampai kepada kita sedikit sekali dan
kebanyakan merupakan fragmen yang tidak lengkap. Di antaranya ialah Mir'at al-Mu'min (cermin orang yang
beriman) dan Kitab Mir'at al-Muhaqqiqin.
Menurut
Nieuwenhuijze, ajaran Syamsuddin dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. (a) Allah - Tuhan yang dimaksud ialah Tuhan
yang menampakkan diri-Nya melalui rasulnya dan kitab-Nya. Ia adalah Tuhan yang
harus dipuji seluruh umat.
(b) Zat - Zat adalah wujud Allah yang di
luar kemampuan manusia untuk memikirkannya.
(c) Hubungan zat dan sifat - Sifat itu
tiada lain daripada zat Allah Ta'ala.
(d) Sifat - Sifat dua puluh dibagi menjadi
tiga, yaitu: 1. sifat salabiya atau nafsiya, 2. sifat ma'ani dan 3. sifat
ma'nawiya.
(e) Asma - Asma atau nama Tuhan penting
dalam ajaran tasawuf.
(f) Afal - Afal berarti mengitikadkan bahwa
Allah menjadikan sekalian makhluk daripada tiada kepada ada.
2. Muhammad - Tampak dua pikiran yang
berbeda tentang tempat Nabi Muhammad dalam tasawuf.
3. Ajaran Wujud: Martabat tujuh - Ajaran
wujud diterangkan dalam martabat tujuh. Martaba tujuh ialah ahadiya, wahda, wahidiya, alam al-arwah,
alam al-amsal, alam al-ajsam dan alam
al-insan. Ketiga martabat yang pertama bersifat kekal (kadim lagi baka) dan
keempat yang lain bersifat bayang-bayang (muhdath).
4. Keesaan Wujud - Kaum wujudiyah,
misalnya Syamsuddin, memberi tafsiran lain kepada kalimat Syahadat yang
berbunyi: la ilaha illallah (tiada
Tuhan selain Allah), menjadi tiada wujudku hanya wujud Allah.
C. NURUDDIN AR-RANIRI
Nuruddin
Ar-Raniri b. Ali b. Hasanji b. Muhammad Hamid ar-Raniri al-Quraisyi al-Syafi'i
adalah pengarang dan ulama yang produktif di Nusantara. Hasil karyanya
berjumlah kira-kira 29 buah dan berikut beberapa hasil karya pentingnya:
1. Sirat al-Mustakim
Sirat al-Mustakim
(Jalan yang Lurus) merupakan kitab fikih yang tertua di dalam bahasa Melayu dan
masih diajarkan di perguruan tinggi Islam dan juga menjadi kitab pegangan orang
Islam. Sirat al-Mustakim terdiri atas 7 kitab, yaitu kitab taharah, kitab
sembahyang, kitab hukum zakat, kitab hukum puasa, kitab hukum haji, kitab hukum
perburuan dan menyembelihnya dan kitab hukum segala makanan yang halal dan
haram.
2. Bustanus Salatin
Bustanus Salatin fi. Dhikr al-Awwalin wa 'l-Akhirin
(Kebun segala raja-raja dan menyatakan permulaan segala kejadian dan
kesudahannya) adalah sebuah hasil karya yang
paling besar di dalam bahasa Melayu. Kitab yang mengandung 7 bab dan lebih dari
1250 halam itu menguraikan kejadian alam, sejarah dunia dan Nusantara,
raja-raja yang adil dan raja-raja yang pertapa.
3. Asrar Al-Insan Fi Ma'rifa Al-Ruh Wa 'l-Rahman
Asrar Al-Insan Fi Ma'rifa Al-Ruh Wa 'l-Rahman
(Rahasia Manusia dalam Mengetahui Ruh dan Tuhan) disusun atas perintah Sultan
Iskandar Thani dan baru selesai pada zaman Sultanah Safiatuddin. Si dalam kitab
ini Nuruddin banyak memanfaatkan tulisan dari tokoh-tokoh tasawuf seperti Ibn
Arabi, Imam Ghazali, Al-Hallaj, dan Abd al-Razak al-Kashani.
4. Hujjatu'l-Siddik li daf'i 'I-Zindik
Dalam
Hujjatu'l-Siddik li daf'i 'I-Zindik (Dalil Orang yang Arif untuk Menolak
Iktikad Faham yang Zindik), Nuruddin menguraikan pendapat tentang wujud yang
berbeda-beda, yang diberikan empat taifa
(golongan), yaitu kaum mutakallimin, ahli sufi, kaum hukama falasifah dan kaum
wujudiyah.
5. Tibyan fi Ma'rifati 'l-Adyan
Tibyan fi Ma'rifati
'l-Adyan (Penjelasan dalam Mengetahui Agama-agama) dibagi menjadi dua bab:
Bab
pertama menyatakan segala agama daripada masa Nabi Adam itu ada yang membawa
iman, ada pula yang menyembah berhala dan patung. Bab kedua menyatakan ikhtilaf
segala mazhab umat Nabi Muhammad.
6. Hill al-Zill
Hill
al-Zill (Menguraikan Perkataan Zill) merupakan saduran Nuruddin dari karya
bahasa Arab yang berjudul Da'wa 'l-Zill ma'a Sahibihi (Bayang-bayang dengan
yang empunya bayang-bayang).
7. Shifa al-Kulub
Shifa
al-Kulub (Obat Hati) disusun untuk menyamankan hati yang kufur.
8. Jawahir al-Ulum fi Kasyf al-Ma'lum
Jawahir
al-Ulum fi Kasyf al-Ma'lum (Permata Ilmu untuk Menyingkap Alam) terdiri atas 5
bab. Bab pertama tentang wujud, bab kedua tentang sifat-sifat Allah, bab ketiga
tentang asma Allah, bab keempat tentang a'yan
thabita dan bab kelima tentang a'yan
kharijiyah.
9. Fath Al-Mubin 'ala Al-Makhidin
Fath
Al-Mubin 'ala Al-Makhidin (Kemenangan yang Amat Nyata Terhadap segala Faham
yang Rusak) ditulis pada tahun 1068 H (1675 M) setelah Nuruddin kembali ke
India
D. ABDUR RAUF SINGKEL (1615-1693)
Abdur
Rauf Singkel adalah seorang tokoh tasawuf Aceh yang sangat terkenal dan cukup
produktif. Walaupun demikian tidak banyak yang tahu tentang riwayat hidupnya. Beberapa
hasil karya yang utama:
1. Umdat al-Muhtajin ila Suluki Maslak 'l-Mufridin
Umdat
al-Muhtajin ila Suluki Maslak 'l-Mufridin (Perpegangan Segala Mereka Itu yang
Berkehendak Menjalani Jalan Segala Orang yang Meninggalkan Dirinya) terdiri
dari 7 bab. Bab pertama tentang makna la
ilaha ilallah serta sifat Allah dan rasul-Nya, bab kedua tentang hukum atau
aturan berzikir, bab ketiga mengandung hadis rasul dan perangai yang jahat dan
syaitan yang di dalam tubuh, bab keempat tentang sifat-sifat orang berzikir
"yang haram dengan kalimat syahadat", bab kelima tentang asal usul
ajaran mistik dan upacara masuk tarikat, bab keenam tentang ratib dan bab ketujuh menerangkan sekali
lagi sifat-sifat berzikir.
2. Kifayat Muhtajin
Kitab
ini disusun atas titah Sultanah Tajul Alam Safiatun (1641-1675). Kitab ini
dimulai dengan ulasan tentang a'yan
thabita yang banyak menarik perhatian para ulama aceh.
3. Mir'at
at-Tullab
Mir'at
at-Tullab fi Tashil al-Ma'rifat al-ahkam al-Syar'iyah li 'l-Malik al-Wahhab
(Cermin segala mereka yang menuntut ilmu fikih pada memudahkan mengenal segala
syarak Allah). Kitab ini disusun atas perintah Sultanah Tajul Alam Safiatuddin
(1641-1675).
4. Daka'ik al-Huruf
Di
dalam kitab ini Abdur Rauf menjelaskan beberapa istilah bagi orang yang
menjalani jalan Allah. Pengetahuan tentang istilah ini penting, karena
"barang siapa mengambil maknanya seperti maknanya yang makruf pada antara
segala ahli al-zahir niscaya jadi kafir ia." Apabila ia sudah tahu istilah
mereka itu, patutlah ia memutalaah segala kitab mereka-mereka itu.
5. Tarjuman al-Mustafid
Ini
adalah sebuah tafsir yang banyak dipakai di kepulauan ini sejak tiga abad yang
lalu. Pada umumnya tafsir ini dianggap sebagai terjemahan dari tafsir yang
dibuat oleh Al-Badawi (wafat 685 H/1286).
Berikut
ini akan dibicarakan beberapa kitab yang masih digolongkan dalam sastra kitab:
A.
HIKAYAT
SERIBU MASALAH
Hikayat seribu masalah atau masa’ll seribu adalah sebuah
kitab yang sangat popular pada abad pertengahan. Kitab ini mula- mula ditulis
dalam bahasa arab, tetapi masa penulisannya tidak dapat diketahui. Kitab ini
pertama kali ddisebut dalam ringkasan al-tabart dalam bahasa parsi yang dibuat
oleh Abu Ali Muhammad Al Ba’ami dari bahasa Arab. Dalam ringkasannya ini, Al
ba’ami menyebut sebuah kitab yang berjudul mesail. Kitab tersebut berkisah
tentang seorang yahudi terpelajar mengajukan pertanyaan pertanyaan yang sukar
kepada nabi Muhammad karena jawaban Nabi Muhammad sangat memuaskan, yahudi
tersebut kemudian masuk islam.
Pada tahun 1143, seribu
masalah diterjemahkan kedalam bahasa
latin . sebelumnya terjemahan sudah terdapat dalam bahasa Parsi dengan judul :
kitab 28 masalah. Disamping itu, dalam bahasa parsi masih ada kitab yang berjudul hazar afsana yang mengilhami lahirnya cerita seribu satu malam dan hazar
mazar yang menceritakan kelahiran seribu orang suci.Menurut Pijper, hikayat
seribu masalah yang terdapat dalam bahasa melayu itu disadur dari sebuah naskah
parsi yang disunting di india.
Ada 15 naskah
Hikayat Seribu Masalah Naskah museum
pusat, bat. Gen. 19 (va ronkel Nr. CCC) telah diterbitkan oleh Pijper.
Menurutnya naskah ini disalin oleh Ki Muhammad mizan, pada tahun 1237 H (1865)
di Palembang.Naskah ini menunjukkan pengaruh Minangkabau yang kuat.merupakan
ringkasan teks yang diterbitkan oleh pijper tahun 1924.
Hikayat ini dimulai dengan kisah Abdulah
Ibnu Salam seorang yahudi yang terpelajar
yang menerima surat dari Nabi Muhammad agar kaumnya masuk islam. Kaumnya
setuju jika Nabi Muhammad mampu menjawab seribu masalah yang diajukan.
Pertanyaan yang diajukan adalah menyangkut
akidah agama islam , Nabi
Muhammad menjawab bahwa beliau adalah nabi dan rosul. Agama islam itu agama Allah dan orang yang masuk
surga ialah orang yang menyebut dua kalimat syahadat. Tentang rupa Jibrail dikatakan bahwa “Jibrail itu bukan laki-laki dan bukan
perempuan, mukanya seperti bulan purnama empat belas hari bulan , cahaya
gilang-gemilang”. Sayapnya sangat banyak dan besar.
Tentang arti bilangan yang dikatakan esa tiada
menjadi dua, karena Allah Ta’ala Esa dan tiada sekutu baginya. Dua tiada
menjadi tiga, karena Nabi Adam dan Hawa adalah dua. Demikian juga zat dan
Allah, bulan dan matahari, siang dan malam, tinggi rendah, jauh dan dekat,
semuanya adalah dua. Mengapa tidak menjadi empat, empat tidak menjadi lima, dan
seterusnya hingga 30, semua jawaban yang disediakan adalah jawaban munasabah.
Tentang pertanyaan Abdullah Ibn Salam mengenai
jawaban teka-teki ialah:
1.
Anak yang lebih keras
daripada bapaknya ialah besi yang berasal dari batu.
2.
Yang lebih keras dari
api ialah angin
3.
Yang senantiasa terbang
ke udara adalah burung paksa
4.
Perempuan yang beranak
dengan tiada laki laki adalah Siti Mariam
5.
Orang yang hidup falam
kubur adalah Nabi Yunus.
6.
Perempuan yang keluar
dari laki- laki adalah Siti Hawa.
7.
Anak yang dilahirkan
itu akan serupa dengan ibunya, kalau ibunya lebih birahi daripada bapaknya,
kalau bapaknya lebih birahi, anak itu akan serupa dengan bapaknya.
Sesudah
mendengar jawaban dari Nabi Muhammad atas pertanyaaan- pertanyaanya, Abdullah
Ibn Salam mengakui bahwa “zat Allah itu esa, tiada sekutu, tiada beribu tiada
bebapa, dan tiada beranak dan diperanakkan, dan tiada berupa dan tiada
bermisal”. Kemudian dia dan kaumnya masuk islam. Hikayat seribu masalah adalah
sebuah kitab yang sudah tua usianya. Valentjin sudah menyebut kitab ini dalam
bukunya yang terkenal pada tahun 1726. Kitab ini masih dapat dibeli di
Singapura dan Malaysia.
B. TAJUS SALATIN
Tajus
salatin (mahkota segala raja) adalah sebuah kitab yang bertujuan memberi
pelajaran kepada anak-anak raja atau
raja. Tajus salatin adalah kitab yang
ditulis dalam trasisi ini. Tetpi ada
satu perbedaan yang besar. Di india, raja adalah dewa atau titisan dewa dan
kedudukannya tidak mungkin dicapai manusia biasa. Di eropa raja adalah manusia
biasa yang berkedudukan tinggi dalam masyarakt dan bukan tidak bisa dicapai
oleh manusia biasa. Didalm islam raja adalah manusia biasa yang juga sama sama
takut terhadap hokum Allah atau syariat seperti rakyatnya.hanya saja raja itu
dianggap sebagai pengganti Allah di muka bumi ini yang mempunyai tugas dan
kewajiban yang mesti ditunaikan. Inilah yang merupakan tujuan utama penulisan
kitab tajus salatin di dunia islam.
Tajus
salatin terdiri atas 24 bab. Sesudah puji pujian kepada Allah yang amat
berkuasa , diucapkan pula rahmat kepada Nabi Muhammad dan sahabat-sahabatnya yang sidik.
Pertama-tama kepada Abu Bakar Al-sidik, kedua kepada Umar yang adil, ketiga kepada usman yang sadik dan
rafik, dan keempat kepada Ali yang ghazi. Kemudian daripada itu penulisnya ,
bukhari mengatakan bahwa ia mengarang kitab ini untuk menyatakan
perkataan-perkataan peri pekerjaan segala raja-raja dan menteri-menteri,
hulubalang , rakayat dan barang yang bergantung dengan ibarat yang amin dan
simpan supaya orang beroleh manfaat dan menurut katanya ,”Maka dinamai kitab
ini Tajus Salatin, artinya Mahhkota segala Raja-Raja.
Pasal
pertama yang menyatakan bahwa manusia pelu mengenal dirinya supaya mengetahui
awal dari apa dirinya berasal dan bagaimana adanya (wujud-nya itu).
Sesungguhnya manusia harus bersyukur kepada segala nikmat Allah yag tiada
terbilang itu.
Adapun
kehidupan manusia itu terbagi dalam tiga bagian atau pangkat yaitu permulaan,
pertengahan,dan penghabisan. Sebelum manusia dijadikan oleh Allah, alam ini
telah ada. Sesudah manusia mati, alam juga tiada lenyap. Pada pangkat
permulaan, manusia itu hina dan keji, tapi pada pangkat pertengahan , manusia
sudah diberi beribu-ribu nikmat dan kesukaan yang tiada terkira. Disamping itu
Tuhan juga memelihara manusia daripada binasa dan menolong manusia menahan
kehendak nafsunya.Adapun manusia itu terdiri dari empat anasir yaitu tanah,air,angin dan api. Kalau
anasir itu bercampur dengan baik, yaitu sedang maka orang tersebut akan sentosa
hidupnya. Pasal ini berakhir dengan cerita tentang pangkat kesudahan kehidupan
manusia, Tuhan mengambil segala kurnianya.
Pasal
kedua menyatatakan bahwa Tuhan menjadikan alam dan barang sesuatu yang ada
didalamnya termasuk perbuatan hambanya. Pasal ketiga menyatakan bahwa manusia
yang hidup di dunia ini adalah seperti seorang musafir atau orang asing yang
dalam perjalanan ketempat yang kekal. Pasal yang keempat menyatakan bahwa dunia ini fana dan seyogyanya manusia senantiasa
menyebut maut dan kubur. Pasal yang kelima menyatakan bahwa Adam dijadikan
khalifah , tetapi kemudian dibuang kedunia karena berbuat salah.
Pasal
yang keenam menyatakan bahwa raja yang
adil. Yang dimaksud dengan adil adalah yang memerintah dan melepaskan orang
yang teraniaya. Pasal yang ketujuh mengisahkan pekerti raja-raja yang adil.
Pasal yang kedelapan mengisahkan raja kafir yang adil yaitu Nursyiwan adil.
Pasal yang kesembilan mengisahkan raja yang menganiaya rakyatnya. Pasal yang
kesepuluh menyatakan bahwa seseorang baru dapat menjalankan tugasnya, jikalau
mempunyai menteri yang budiman.
Adapun
syarat menjadi mentri diantaranya adalah :
1.berbuat
kebaktian akan Hak Allah Ta’ala
2.
mengatakan syukur nikmat rajanya.
3.
mengingatkan raja supaya pekerjaan tiada bersalahan dengan hukum syariat
4.
menghasilkan harta-harta serta mengadakan hulubalang yang lengkap senjatanya
untuk menghadapi seteru.
5.
memeliharakan segala orang asing dan fakir miskin daripada kejahatan orang.
6.
mempunyai perangai yang murah hati dan luas akan segala bicara.
Pasal
yang kesebelas menyatakan bahwa daripada segala yang dijadikan Allah Ta’ala itu
tiada yang terbesar daripada kalam, karena sekalian alam dari pertamanya dating
kepada kesudahannya tiada dapat diketahui melainkan dengan kalam.
Pasal
kedua belas menyatakan bahwa orang yang menjadi pesuruh itu hndaklah benar
perkataan dan perbuatannya; tiada berdusta, dan menyampaikan barang amanat yang
disuruh sampaikan. Pasal yang ketiga belas mengatakan bahwa segala pegawai
hendaknya memelihara 25 syarat. Yang menarik ialah pegawai dianjurkan supaya
mendahulukan kerja Allah daripada kerja raja. Pasal yang keempat belas
menyatakan dalam mengasuh anak. Didalamnya juga terdapat peraturan tentang
akikah. Pasal kelimabelas menyatakan bahwa manusia hendaklah mempunyai
hemat(pikiran) yang benar. Pasal yang keenambelas menyatakan bahwa orang yang
berbudi mempunyai tujuh tanda, diaantarany a adalah berbuat baik,
merendahkan diri, menyebut nama Allah,
serta memohon perlindunganNya sewaktu dalam kesukaran. Pasal ketujuh belas
menyatakan syarat raja .
a.
Menganggap dirinya
seperti rakyat biasa
b.
Membuka pintunya supaya
rakyat dapat mngadukan halnya
c.
Menurut peri dan
perbuatan segala raja yang beriman, budiman,dan adil
d.
Menghukum dengan
lemah-lembut
e.
Jangan melanggar hokum
Allah Ta’ala dan hukum syariat.
Pasal yang kedelapan belas menyatakan bahwa ilmu
mengenal manusia itu terdiri dari empat perkara. Pertama
nubuwat, kedua wilayat, ketiga hikmat dan yang keempat ilmu kifayah dan
firasat. Pasal yang ke Sembilan belas menerangkan lebih lanjut tentang kifayah
dan firasat. Kifayah adalh (tanda tubuh) dan firasat adalah kelakuan tubuh
dapat menolong kita mengenal orang yang baik dan orang yang jahat. Pasal yang
keduapuluh menyatakan kewajiban raja terhadap rakyatnya yang islam.
Pasal yang keduapuluh satu yang menyaatakan segala
rakyat kafir yang hidup di bawah raja
islam harus memenuhi 20 syarat
diantaranya adalah
1. Tiada
harus berbakti kepada berhala baru; yang lama atau roboh juga tiada harus
diperbaiki
2. Tiada
harus memakai pakian orang islam
3. Tiada
harus menaruh senjata lembing,pedang,, dan kris dirumah
4. Tiada
harus memakaii cincin yang ada permata
5. Tiada
harus berjualan khamar,tuak atau barang
sebagainya
Pasal keduapuluh dua menyatakan sakhwat (murah hati)
dan ikhsan. Pasal kedua puluh tiga menyatakan wafa’uhud yaitu menepati janji.
Pasal kedua puluh empat mengandung pesan bukhari yang ingin disampaiikan kepada
emapat golongann pembacanya. Golongan pertama, raja mukmin dan adil, golongan
kedua menteri dan hulubalang , golongan ketiga adalah segala rakyat yang
beriman dan berakal, dan yang keempat adalah golongan para penyurat. Pasal ini
berakhir dengan sebuah mathnawi.
C.
HIKAYAT
WASIAT LUKMAN HAKIM
Lukman adalah seorang tokoh yang terkenal dalam
dunia Islam. Di dalam Al Quran surat 31 ia digambarkan sebagai seorang yang
arif yang banyak menghasilkan peribahasa. Peribahasa dalam bahasa Arab bisa
diartikan dengan dongeng, maka Lukman terkenal sebagai penulis dongeng setara
dengan Aesop di Eropa. Lukman cukup
terkenal di dalam bahasa Melayu. Namanya
dapat ditemui dalam Hikayat Syah Mardan, Tajus Salatin, dan Bustanus salim,
serta hiyakat yang khusus memuat namanya adalah Hikayat Lukman Hakim. Naskah
ini tersimpan di Museum Pusat jakarta dan dialih-aksarakan oleh Edwar Djamaris
dkk. (1985).
Dalam ceritanya, Lukman Hakim dianggap sebagai
setengah nabi oleh setengah pendeta, ada juga yang berpendapat Lukman adalah
wali Allah. Lukman menasehati anaknya yang termuat dalam Nasihat Lukman; jangan
meninggalkan kebaktian kepada Allah dan
jangan memenadang yang lain dari Allah. Hendaklah mengurangi tidur dan makan
supaya dapat senantiasa berbakti kepada Allah.
Ilmu hikmah dapat diperoleh dengan tiga cara; 1)
berkata dan berlaku yang benar, 2) diam yang disertai pikiran yang benar, 3)
menjauhkan diri dari orang yang jahat. Kemudian diceritakan pula tanda atau
alamat orang murah hatinya, orang bijaksana, dan orang hina. Di dalam Hikayat
ini juga diceritakan empat perkara yang memberi mudharat kepada manusia;
penggusar, bersenda-gurau, pemalas, bersegerayang tiada dengan kira-kira lagi.
Serta perkara yang jahat; kikir, berdusta, kurang malu. Sebagai penutup kitab
ini diceritakan empat tanda isi neraka; raja yang mengambil hak dan menghukum rakyatnya, raja yang alpakan
negeri serta rakyatnya dan tidak memelihara rakyatnya, orang yang berbuat
fitnah, orang yang lupa pada diri dan kematiannya.
ABD AL-SAMAD AL-PALIMBANI
Abd Al-Samad adalah seorang ulama abad ke-18. Salah
satu gurunya adalah Muhammad Al-Saman (wafat 1190 H/1776 M), pendiri tarekat
Samaniya. Di antara kitab-kitabnya adalah:
1).
Zuhra
al-Murid fi Bayan Kalimat al-Tahwid
Berasal
dari kuliah oleh seorang ulama mesir yaitu Ahmad al-Damanhuri tahun 1178 H
(1764 M). Isinya tentang mantik dan usuluddin.
2).
Hidayat
al-Saliki fi Suluk maslak al-Muttakin
Merupakan
saduran dari kitab Bidaya al-Hidaya tahun 1192 H. Tujuannya adalah menyatakan perjalanan orang
yang takut kepada Allah. Kitab ini terdiri dari beberapa bab yaitu;
Mukadimah ; menyatakan ilmu yang memberi manfaat serta
kelebihan orang yang menuntut ilmu.
Bab
I ; menyatakan akidah ahli
sunah wal-jamaah
Bab
II ; menyatakan berbuat taat
da ibadat yang zahir.
Bab
III ;menyatakan menjauhi
maksiat yang zahir; mengumpat, jadal (berbantahan). Penjelasan halal dan haram.
Bab
IV ; menyatakan menjauhkan
segala maksiat yang batin.
Bab
V ; menyatakan segala taat
yang batin.
Bab
VI ; menyatakan fadilat zikir,
adabnya dan kaifahnya.
Bab
VII ; menyatakan bersuhbah dan
mu’asyarah yaitu berkasih-kasihan antara khalik dan makhluk.
3).
Siyar
al-Salikin ila ‘Ibadat Rabb al-‘Alamin
Terjemahan dari kitab Imam al-Ghazali yang berjudul
Lubab Ihya ‘ulum al-Din, yang dibuat mulai pada tahun 1193 H (1779 M) dan
selesai pada tahun 1203 H (1788 M) di Taif. Siyar Al-Salikin adalah kitab
tentang tasawuf yang banyak dipakai di sekolah pondok pesantren. Kitab ini
terdiri dari satu mukadimah dan empat bagian. Mukadimah berisi tentang
kelebihan ilmu, orang yang menuntut ilmu dan orang yang belajar ilmu. Bagian
pertama berisi tentang ilmu usuluddin dan segala taat yaitu ibadat yang zahir.
Bagian kedua berisi tentang adat, mengetahui halal dan haram. Bagian ketiga
berisi hal yang membinasakan sekalian amal. Bagian keempat menyatakan tentang
munajat.
terdiri dari tiga bab dan satu khatimah. Bab 1;
perbedaan pendapat antara ahlu sunah dan
kaum mu’tazila tentang iman, islam, dan perbedaan iman dan islam. Bab 2; membahas syaitan, jin, dan iblis serta
perbedaan diantar ketiganya. Bab 3; masalah ridda atau murtad berdasarkan kitab fikih yang ada. Khatimah;
jawaban Abd Samad tentang apa itu dosa, jumlah dosa, dan apa itu taubat.
SHIHABUDDIN B. ABDALLAH
MUHAMMAD
Penerjemah Sharah yang latif atas Mukhtasar Jawharat
al-Tahwid.
KEMAS FAKHRUDDIN
Terkenal sebagai penerjemah bahasa Arab. Karya
terjemahannya adalah Futuh al Sya’am, sejarah penakluk Islam yang paling awal.
Ia juga pernah menyadur Sharh Zakariyya
Al-Ansari tentang Risala fi’l-tahwid yang ditulis oleh Syaikh Raslan al-
Dimshiqi (wafat 540 H/1146 M) ke dalam bahasa Melayu.
KEMAS MUHAMMAD B. AHMAD
Pengarang Hikayat Syaikh Muhammad Saman. Muhammad
Ahmad juga menerjemahkan sebuah kitab Arab Bahr al-ajaib ke dalam bahasa
Melayu.
DAUD IBN ABDULLAH IBN
IDRIS AL-FATANI
Hasil karya Syaikh Daud adalah
1).
Idah al-Bab li Murid
al-nikah bi ‘l-sawab
2).
Al –Durr al-Thamin
3).
Minhaj al-‘Abidin ila
Jannan rabb al-‘Alamin
4).
Furu’ al-Masa’il wa
Usul al-Masa’il
Di samping Syaikh Daud, masih ada beberapa ulama
Patani yang aktif dalam penulisan kitab, di antaranya adalah;
1).
Syaikh
Ahmad b. Muhammad Zain Patani (1856-1906)
Karyanya
yang terkenal adalah Faridat al-Faraid fi ilm al-‘aqaid sebuah risalah tauhid
dan usuludin, dan Al- Fatawa al-Fataniyah yang mengandung jawaban terhadap
pertanyaan-pertanyaan muridnya dari Nusantara.
2).
Muhammad
b. Ismail Daud al-Fatani
Salah
satu kitab yang ditulisnya adalah Matla al-Badrayn wa Majma’ al-Bahrayn. Di
dalamnya diuraikan tentang rukun Islam dan rukun iman, hal-hal yang biasa dibahas
dala fikih.
3).
Zain
al-Abidin b. Muhammad Al-Fatani
Salah
satu kitabnya yang masih dipakai adalah; Kashf al Litham dan ‘Aqidat al –Najin
yang merupakan terjemahan dari kitab al-Sanusi yang berjudul Umm al Barahin.
Ada juga beberapa penulis ulama yang berasal dari Nusantara. Darri Banjarmasin,
muhammad Arsyad b. Abdullah al- Banjari yang menulis Sabil al- Muhtadin,
Muhammad Nafis b. Idris al-Banjari yang menulis Durr al-Nafis, dan Muhammad
Tayib b. Mas’ud alBanjari yang menulis Miftah al-Jannah. Dari Sambas Ahmad
Khatib b. Abd.Al-Ghafar Sambas yang menulis Fath al-‘Arifin. Sumbawa ada
Muhammad Zainuddin b. Muhammad al-Badawi As-Sambawi,murid Syaikh Daud yang
menghasilkan Siraj al-Huda dan Muhammad Ali b. Abd Al-Rasyid al- Sambawi yang
menulis Al-Yawaqit wa’l-Jawahir. Minangkabau juga menghasilkan penulis ulama
yang bernama Syaikh Ismail b. Abdillah Al-Khalidi Minangkabawi dengan karyanya Kifayat al-Ghulam fi Bayan
Arkani Islam dan Ahmad Khatib b. Abd al- Latiff Minangkabawi yang menulis
Al-Shumus al-Lami’ah.
BAB III
KESIMPULAN
Sastra
kitab adalah satu bidang yang sangat luas. Menurut Roolvink, kajian tentang
al-Quran, tafsir, tajwid, arkan ul-aslam, usuluddin, fikih, ilmu sufi, ilmu
tasawuf, tarikat, zikir, rawatib, doa, jimat, risalah, wasiat dan kitab tib
(obat-obatan, jampi-menjampi), semuanya dapat digolongkan ke dalam Sastra
Kitab. Tetapi menurut Siti Baroroh Barried, yang dimaksud Sastra Kitab adalah
sastra tasawuf yang berkembang di Aceh pada abad ke-17. (Dalam Sulastin
Sutrisno dan kawan-kawan 1985, hal 291.) Tokoh-tokoh
yang terdapat dalam sastra kitab:
HAMZAH FANZURI
Tiga karya hamzah Fanzuri ialah:
Ø Asrar Al-‘Arifin yang berisi tentang keterangan mengenai perjalanan ilmu suluk dan kesatuan Allah.
Ø Syarab Al-‘Asyikin adalah kitab yang menyatakan jalan kepada Allah dan makrifat.
Ø Al-Muntahi adalah semacam pedoman bagi orang yang sudah arif dalam ajaran wudjudiyah.
SYAMSUDDIN AL-SUMATRANI
Ajaran Syamsuddin meliputi:
1) a. Allah, ia adalah Tuhan yang harus dipuji seluruh umat.
b. Zat, zat adalah wujud Allah yang di luar kemampuan manusia untuk memikirkannya
c. Hubungan zat dan sifat, sifat dan zat tidak dapat dipisahkan.
d. Sifat, sifat dua puluh dibagi menjadi tiga, yaitu: sifat salabiya, sifat ma’ani, sifat ma’ nawiya.
e. Asma, asma atau nama Tuhan penting dalam ajaran tasawuf.
f. Afal, afal berarti mengitikadkan bahwa Allah menciptakan semua.
2) Muhammad
3) Ajaran Wujud Martabat Tujuh
4) Keesaan Wujud
Tiga karya hamzah Fanzuri ialah:
Ø Asrar Al-‘Arifin yang berisi tentang keterangan mengenai perjalanan ilmu suluk dan kesatuan Allah.
Ø Syarab Al-‘Asyikin adalah kitab yang menyatakan jalan kepada Allah dan makrifat.
Ø Al-Muntahi adalah semacam pedoman bagi orang yang sudah arif dalam ajaran wudjudiyah.
SYAMSUDDIN AL-SUMATRANI
Ajaran Syamsuddin meliputi:
1) a. Allah, ia adalah Tuhan yang harus dipuji seluruh umat.
b. Zat, zat adalah wujud Allah yang di luar kemampuan manusia untuk memikirkannya
c. Hubungan zat dan sifat, sifat dan zat tidak dapat dipisahkan.
d. Sifat, sifat dua puluh dibagi menjadi tiga, yaitu: sifat salabiya, sifat ma’ani, sifat ma’ nawiya.
e. Asma, asma atau nama Tuhan penting dalam ajaran tasawuf.
f. Afal, afal berarti mengitikadkan bahwa Allah menciptakan semua.
2) Muhammad
3) Ajaran Wujud Martabat Tujuh
4) Keesaan Wujud
NURDIN AR-RANIRI
Ia adalah pengarang dan ulama yang produktif di nusantara. Beberapa karyanya:
1) Sirait Al-Mustakim
2) Bustanus Salatin
3) Asrar Al-Insan Fi Ma’rifa Al-Ruh wa’I-Rahman
4) Hujjatu’I-Siddik dafi ‘I-Zindik
5) Tibyan fi Ma’rifati ‘I-Adyan
6) Hill Al-Zill
7) Shifa Al-Kulub
Jawahir Al-Ulum fi Kasyf Al-Ma’lum
9) Fath Al-Mubin ‘ala Al-Makhidin
ABDUR RAUF SINGKEL
Kitab-kitab yang tergolong dalam sastra kitab
Hikayat Seribu Masalah
Tajus Salatin
Hikayat Wasiat Lukman Hakim
Beberapa tokoh yang menulis di Palembang dan Patani:
Abd Al-Samad Al-Palimbani
Shihabuddin Bin Abdallah Muhammad
Kemas Fakhruddin
Kemas Muhammad Ibn Ahmad
Daud Ibn Abdullah Ibn Idris Al-Fatani
Ia adalah pengarang dan ulama yang produktif di nusantara. Beberapa karyanya:
1) Sirait Al-Mustakim
2) Bustanus Salatin
3) Asrar Al-Insan Fi Ma’rifa Al-Ruh wa’I-Rahman
4) Hujjatu’I-Siddik dafi ‘I-Zindik
5) Tibyan fi Ma’rifati ‘I-Adyan
6) Hill Al-Zill
7) Shifa Al-Kulub
Jawahir Al-Ulum fi Kasyf Al-Ma’lum
9) Fath Al-Mubin ‘ala Al-Makhidin
ABDUR RAUF SINGKEL
Kitab-kitab yang tergolong dalam sastra kitab
Hikayat Seribu Masalah
Tajus Salatin
Hikayat Wasiat Lukman Hakim
Beberapa tokoh yang menulis di Palembang dan Patani:
Abd Al-Samad Al-Palimbani
Shihabuddin Bin Abdallah Muhammad
Kemas Fakhruddin
Kemas Muhammad Ibn Ahmad
Daud Ibn Abdullah Ibn Idris Al-Fatani
walaupun sastra kitab adalah saduran dan terjemahana dari bahasa
Arab, sastra kitab atau kitab Jawi adalah santapan Rohaniah penduduk Nusantara
sebelum datangnya orang Eropa dan berdirinya sekolah modern. Sampai saat ini
sastra kitab masih dibaca disekolah agama,surau dan madrasah.
DAFTAR
PUSTAKA
Fang,
Liaw Yock. 1993. Sejarah Kesusastraan
Melayu Klasik. Jakarta: Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar