Selasa, 26 April 2016

Metode Ilmiah



METODE ILMIAH
Metode ilmiah adalah langkah-langkah sistematis dan teratur yang digunakan dalam rangka mencari kebenaran ilmu pengetahuan. Metode ilmiah diperlukan dalam melakukan suatu penelitian. Mengapa kita harus melakukan penelitian? Penelitian dilakukan untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan dan rasa ingin tahu manusia terhadap suatu kejadian atau gejala alam tertentu. Ilmu pengetahuan terus berkembang karena para ilmuwan tak berhenti mencari tahu dan meneliti mengenai gejala-gejala alam yang terjadi.
Penelitian dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan menggunakan alat indera tanpa mengacu pada satuan pengukuran baku. Data yang didapat dari penelitian kualitatif berupa deskripsi atau penjelasan mengenai suatu keadaan atau kejadian.
Contoh: penelitan mengenai struktur morfologi bunga kembang sepatu.
Data yang didapat berupa deskripsi berikut ini.
Bunga kembang sepatu merupakan bunga lengkap karena memiliki mahkota, kelopak, putik, dan
benang sari. Mahkota bunga berwarna merah. Bentuk bunga seperti terompet.
2. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan -nenggunakan alat ukur dan mengacu pada satuan pengukuran paku. Data yang didapat dari penelitian kuantitatif berupa angka / jumlah
Contoh: penelitian mengenai pertumbuhan tanaman kembang sepatu per hari.
Data yang didapat berupa tabel berikut ini.
Tabel 1.2 Contoh Data Pertambahan Panjang Batang Tanaman Kembang Sepatu
Hari
Pertambahan Panjang Batang (mm)
Senin
8
Selasa
15
Rabu
16
Kamis
5
Jum’at
10
Sabtu
7
Untuk mendapatkan hasil penelitian, diperlukan langkah-langkahkah metode ilmiah sebagai berikut.
1) Menyusun Rumusan Masalah
Ketika seseorang ingin meneliti atau mencari jawaban, lebih dahulu is akan menemukan masalah. Masalah tersebut dapat ditemukan dari lingkungan sekitar, baik mahkluk hidup maupun benda mati. Setelah menemukan masalah, masalah tersebut kemudian dirumuskan. Dalam merumuskan masalah setidaknya harus memperhatikan hal-hal berikut:
a. Masalah menyatakan adanya keterkaitan antara beberapa variabel atau lebih. Hubungan itu dapat berupa pengaruh, perbedaan, atau perbandingan antarvariabel, baik variabel manipulasi, respon, maupun kontrol.
b. Masalah tersebut merupakan masalah yang dapat diuji dan dapat dipecahkan.
c. Masalah disusun dalam bentuk pertanyaan yang singkat, padat dan jelas. Pertanyaan dibuat
dengan diawali oleh kata tanya dan diakhiri dengan tanda tanya.
Contoh cara merumuskan masalah:
5
http://htmlimg3.scribdassets.com/d37sl4fsztnclj4/images/6-ee7eb59cdc/000.pnghttp://htmlimg3.scribdassets.com/d37sl4fsztnclj4/images/6-ee7eb59cdc/000.png
Di suatu sungai yang tercemar limbah pabrik, hari demi hari ikan-ikan yang hidup di sungai tersebut populasinya berkurang. Dari masalah tersebut kita dapat melihat beberapa hal penting yang dapat kita teliti, antara lain limbah pabrik dan populasi ikan. Setelah itu, kita dapat menentukan variabel yang terdapat di dalamnya.
Limbah pabrik merupakan variabel manipulasi/bebas, karena is dapat memengaruhi populasi ikan di dalam sungai tersebut. Dalam penelitian untuk mengetahui ada atau tidak pengaruh limbah pabrik tersebut terhadap populasi ikan di sungai, kita dapat memanipulasi jumlah limbah yang mencemari air sungai tersebut.
Populasi ikan merupakan variabel respon/terikat, karena perubahannya dipengaruhi oleh
limbah pabrik yang merupakan variabel manipulasi/bebas.
Setelah menentukan variabel, maka kita dapat merumuskan masalah di atas sebagai berikut:
Apakah terdapat pengaruh limbah pabrik terhadap populasi ikan di sungai?
kata
menyatakan
variabel
variabel terikat
tanya
keterkaitan
manipulasi
2) Menyusun Kerangka Teori
Setelah menemukan dan merumuskan masalah, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan keterangan-keterangan dan informasi, baik secara teori maupun data-data fakta di lapangan, yang berhubungan dengan permasalahan yang terjadi. Hal ini dilakukan sebagai modal dalam menyusun dugaan sementara terhadap permasalahan yang terjadi. Keterangan-keterangan atau informasi tersebut dapat diambil dari buku berupa teori mengenai variabel-variabel yang menjadi permasalahan, internet, atau dari jurnal penelitian. Dari keterangan-keterangan dan informasi tersebut diperoleh penjelasan sementara terhadap permasalahan yang terjadi.
3.
Merumuskan Hipotesis
Ketika kita merumuskan pertanyaan, maka sebenarnya sudah terlintas jawabannya di pikiran kita, tapi jawaban tersebut masih bersifat meragukan dan sementara karena belum dibuktikan melalui eksperimen (percobaan). jawaban sementara itulah vang dinamakan denganhipotesis. Hipotesis masih perlu dicari kebenarannya. Dalam merumuskan hipotesis hendaknya harus memerhatikan hal-hal berikut.
Ditulis dalam pernyataan.
Sederhana dan jelas, mengandung variabel-variabel yang menjadi perhatian.
Berdasarkan keterangan-keterangan atau informasi yang dikaji baik dari sumber bacaan maupun
fakta.
Ada dua macam hipotesis, yaitu hipotesis nol, merupakan jawaban sementara yang menyatakan tidak ada pengaruh antarvariabel, dan hipotesis alternatif, merupakan jawaban sementara yang menyatakan ada hubungan antarvariabel. Hipotesis nol berlawanan dengan hipotesis alternatif.
Berdasarkan pengertian di atas, rumusan masalah pada halaman sebelumnya dapat disusun
hipotesisnya, yaitu:
Hipotesis nol
: tidak ada pengaruh limbah pabrik terhadap populasi ikan di sungai.
Hipotesis alternatif : ada pengaruh limbah pabrik terhadap populasi ikan di sungai.
4. Melakukan Eksperimen
Setelah merumuskan hipotesis, maka tahap berikutnya adalah membuktikan kebenaran hipotesis
tersebut. Untuk membuktikan hipotesis, dilakukan eksperimen. Berdasarkan masalah pada halaman 10,
eksperimen dapat dilakukan dengan memberi perlakuan pada populasi ikan berupa mengalirkan air limbah sedikit demi sedikit sesuai kehendak peneliti. Hal ini dilakukan untuk melihat adakah pengaruh limbah pabrik terhadap populasi ikan.
6
http://htmlimg1.scribdassets.com/d37sl4fsztnclj4/images/7-2564bc6b07/000.jpg
Contoh urutan kerja eksperimen:
a. Menyiapkan ikan, misalnya ikan yang digunakan berjumlah 10 ekor.
b. Menyiapkan media tempat tinggal populasi ikan, dalam hal ini ikan harus hidup di air mengalir seperti
sungai. Misalnya, di kolam yang airnya selalu mengalir.
c-Menyiapkan limbah sesuai dengan kadar kandungan limbah yang sebenarnya.
d-Membuat rancangan berapa lama waktu percobaan akan dilakukan.
e.Mencatat data yang didapat untuk setiap perlakuan.
5. Mengolah dan Menganalisis Data
Data yang diambil pada saat penelitian harus diolah dan dianalisis. Data dibuat sederhana untuk melihat keterkaitan antarvariabel. Data dikelompokkan sesuai dengan sifat dan jenisnya. Data dapat diolah dan disajikan dalam bentuk tabel, grafik, atau diagram. Setelah itu, data dianalisis dan dibahas serta disesuaikan dengan kerangka teori yang telah dibuat untuk mencari kebenaran apakah hipotesis yang telah didapat sesuai dengan data eksperimen atau tidak.
Contoh penyajian data eksperimen:
Data dalam bentuk tabel
Tabel 1.1 Data jumlah populasi ikan pada perairan yang mengandung limbah pabrik dengan volume
tertentu.
Data dalam bentuk diagram batang
Diagram data jumlah populasi ikan pada perairan yang mengandung limbah pabrik dengan volume
tertentu.
Contoh analisis/pembahasan:
Berdasarkan data tersebut, tampak bahwa populasi ikan menurun karena limbah pabrik yang
mencemari air. Semakin banyak volume limbah pabrik yang dialirkan, semakin banyak pule ikanikan7
0
20
40
60
80 100 120
Volume limbah pabrik (cm
'
)
yang coati. Artinya, populasi ikan menurun seiring dengan bertambahnya volume limbah pabrik yang
mencemari air. Hal ini menunjukkan bahwa limbah pabrik memengaruhi populasi ikan.
6. Menarik Kesimpulan
Kesimpulan didapat dari data hasil eksperimen. Ada dua kemungkinan kesimpulan, yaitu hipotesis diterima atau hipotesis ditolak. Hipotesis diterima jika hasil eksperimen sesuai dengan hipotesis, yaitu ada keterkaitan antar variabel. Hipotesis ditolak jika hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis dan tidak ada keterkaitan antar variabel.
Kesimpulan hasil eksperimen di atas adalah:
Terdapat pengaruh limbah pabrik terhadap populasi ikan di sungai.
7. Mempublikasikan Hasil
Setelah eksperimen selesai dan telah didapatkan kesimpulannya, langkah terakhir dari metode ilmiah adalah mempublikasikan hasil. Mempublikasikan hasil adalah menginformasikan kepada orang lain hasil dari eksperimen yang telah dilakukan, agar orang lain mengetahui atau mengujicobakan kembali. Mempublikasikan hasil dapat dilakukan dengan menyusun laporan hasil penelitian (laporan menurut metode ilmiah), menerbitkan dalam jurnal penelitian, atau koran sekolah. Mengenai susunan laporan ilmiah secara umum adalah sebagai berikut:
1. Judul
2. Kata Pengantar
3. Daftar isi
4. BAB I. Pendahuluan
1. Latar belakang masalah
2. Rumusan masalah
3. Tujuan penelitian
4. Hipotesis penelitian
5. BAB II. Tinjauan Pustaka
6.
BAB III. Bahan dan Metode Kerja
7.
BAB V. Kesimpulan dan Saran
8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar