Menyimak
dan Budaya
Kemampuan berkomunikasi dengan bahasa lain memerlukan
pengetahuan tentang pola-pola kehidupan, tindakan, pemberian reaksi, dan
pengamatan bahasa yang bersangkutan.
Belajar budaya harus diintegrasikan dengan belajar
bahasa. Bahasa boleh dikatakan sebagai wahana kebudayaan. Hal itu tampak pada
kenyataan bahwa bahasa Inggris dianggap sebagai simbol modernisme dan
teknologi. Vitalitas bahasa terletak pada kemampuan bahasa itu berfungsi
sebagai simbol kebudayaan. Keterkaitan bahasa dengan kebudayaan dilihat dari
sudut pandang sosiolinguistik.
Bahasa dan kebudayaan sama-sama mempengaruhi perilaku
berwacana atau sebaliknya. Integrasi budaya dalam pengajaran bahasa dapat
memberikan pengetahuan humanistik secara umum. Pengetahuan bahasa dan
kesensitifan budaya dapat memainkan peran vital dalam keamanan, pertahanan,
ekonomi dalam negara dan pemahaman global.
Ø Kesukaran-kesukaran
dalam mengajarkan budaya adalah :
1. Studi
budaya menyita banyak waktu,
2. Para
guru berpendapat bahwa budaya diberikan setelah para siswa menguasai data
bahasa dan kosakata,
3. Guru
merasa tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang budaya (Seelye, 1984).
Seelye
berpendapat bahwa budaya sebagai konsep yang luas yang melibatkan semua aspek
kehidupan manusia.
Brooks
menyebut budaya BBV (Beliefs, Behavior, and Values). Pendekatan antropologis
untuk belajar budaya melibatkan pola-pola kehidupan sehari-hari. “Apa yang
boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan tentang perilaku personal
dan semua butir-butir interaksi antara individu dengan masyarakat. Pengetahuan
tentang bahasa maupun pola kehidupan sehari-hari adalah penting sebagai
prasyarat untuk mengapresiasi seni dan sastra.
Menurut
Brooks 1968, lima tipe budaya adalah :
a.
Pertumbuhan biologis,
b.
Kehalusan budi bahasa personal,
c.
Kesusastraan dan seni rupa,
d.
Pola-pola hidup,
e.
Sejumlah (semua) keseluruhan cara hidup.
Di
samping kelima hal diatas, Brooks menyebutkan ada 10 sebagai dasar budaya.
Kesepuluh hal tersebut adalah :
a)
Simbolisme
b)
Nilai
c)
Kewenangan (hak untuk bertindak)
d)
Perintah, tata tertib
e)
Seremoni (upacara)
f)
Cinta
g)
Kehormatan
h)
Humor
i)
Keindahan
j)
Roh, jiwa
Allen
(1985) maupun Lafayette dan Schulh (1975) mengemukakan kemampuan yang harus
dikuasai oleh para siswa, diantaranya :
1)
Mereaksi secara tepat dalam suatu
situasi sosial,
2)
Mendeskripsikan bagian yang tepat
tentang penduduk, suatu pola-pola dalam budaya atau perilaku sosial,
3)
Mengenal suatu pola bila hal itu
dilukiskan,
4)
Menjelaskan suatu pola,
5)
Memprediksi bagaimana sebuah pola
diterapkan dalam suatu situasi yang diberikan,
6)
Menyatakan suatu sikap,
7)
Menilai pernyataan,
8)
Mendemontrasikan metode-metode tentang
analisis sosiokultural.
Lafayette
1978 :
a. Budaya
diajarkan dalam menyimak, berbicara, membaca, dan menulis;
b. Menyajikan
topik-topik budaya dalam bahasa sasaran : poligami, pornografi dan pornoaksi,
bencana alam, seni tari, koperasi, lingkungan hidup, dll;
c. Informasi
kultural dalam kosakata misalnya konotasi;
d. Kosakata
yang dikaitkan dengan budaya;
e. Budaya
diajarkan dalam kegiatan;
f. Dikskusi
tentang budaya :
Teknik
mengajarkan budaya :
1) Kuliah
=> visual, realitas, mencatat kosakata baru, bermain peran;
2)
Wawancara => rekaman dengan penutur
asli;
3)
Wawancara dalam video, misalnya :
mengundang tamu, diskusi politik (penutur asli);
4)
Uraian singkat tentang perbedaan budaya;
5)
Memberi tugas kepada siswa/mahasiswa
untuk meneliti budaya lain;
6)
Memberi tugas kepada siswa/mahasiswa
untuk menyatakan sikap terhadap budaya lain.
Prof.Dr.Kodiran,
M.A.
Budaya
: ide, cita-cita, nilai-nilai, norma, pengetahuan, kepercayaan, sistem sosial,
beraneka ragam benda-benda;
Budaya
=> tumbuh, berkembang, berubah.
Herskovrids
1948
Budaya
>> Materi dan Nonmateri.
{ Sistem
bahasa
{ Sistem
ekonomi
{ Sistem
pengetahuan
{ Sistem
teknologi
{ Sistem
organisasi sosial
{ Sistem
kesenian
{ Sistem
religi
Wilga
U. Rivers 1968 :
Budaya
:
Tradisi
Nilai-nilai
Simbol
Tabu
Hubungan
dalam masyarakat
Sejarah,
sastra, filsafat, kebiasaan, cerita rakyat.
KEBUDAYAAN
Program
kebudayaan :
1)
Pengetahuan
2)
Nilai-nilai
3)
Keyakinan
4)
Kepercayaan
5)
Simbol
Intisari
kebudayaan bukan artifak peralatan, atau elemen kultural yang berwujud,
melainkan bagaimana para anggota kelompok menginterpretasikan, mempergunakan,
menerima benda-benda tersebut (Brooks, 1997 : 8)
Pengajaran : etnis-sosial budaya harus diperhatikan
Ê
pemahaman
antar budaya
Pembelajaran
kemampuan
bahasa
Ê
Multikultural
Tidak ada komentar:
Posting Komentar