Selasa, 26 April 2016

Menyimak dan Budaya



Menyimak dan Budaya
            Kemampuan berkomunikasi dengan bahasa lain memerlukan pengetahuan tentang pola-pola kehidupan, tindakan, pemberian reaksi, dan pengamatan bahasa yang bersangkutan.
            Belajar budaya harus diintegrasikan dengan belajar bahasa. Bahasa boleh dikatakan sebagai wahana kebudayaan. Hal itu tampak pada kenyataan bahwa bahasa Inggris dianggap sebagai simbol modernisme dan teknologi. Vitalitas bahasa terletak pada kemampuan bahasa itu berfungsi sebagai simbol kebudayaan. Keterkaitan bahasa dengan kebudayaan dilihat dari sudut pandang sosiolinguistik.
            Bahasa dan kebudayaan sama-sama mempengaruhi perilaku berwacana atau sebaliknya. Integrasi budaya dalam pengajaran bahasa dapat memberikan pengetahuan humanistik secara umum. Pengetahuan bahasa dan kesensitifan budaya dapat memainkan peran vital dalam keamanan, pertahanan, ekonomi dalam negara dan pemahaman global.
Ø  Kesukaran-kesukaran dalam mengajarkan budaya adalah :
1.    Studi budaya menyita banyak waktu,
2.    Para guru berpendapat bahwa budaya diberikan setelah para siswa menguasai data bahasa dan kosakata,
3.    Guru merasa tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang budaya (Seelye, 1984).
Seelye berpendapat bahwa budaya sebagai konsep yang luas yang melibatkan semua aspek kehidupan manusia.
Brooks menyebut budaya BBV (Beliefs, Behavior, and Values). Pendekatan antropologis untuk belajar budaya melibatkan pola-pola kehidupan sehari-hari. “Apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan tentang perilaku personal dan semua butir-butir interaksi antara individu dengan masyarakat. Pengetahuan tentang bahasa maupun pola kehidupan sehari-hari adalah penting sebagai prasyarat untuk mengapresiasi seni dan sastra.
Menurut Brooks 1968, lima tipe budaya adalah :
a.    Pertumbuhan biologis,
b.    Kehalusan budi bahasa personal,
c.    Kesusastraan dan seni rupa,
d.   Pola-pola hidup,
e.    Sejumlah (semua) keseluruhan cara hidup.
Di samping kelima hal diatas, Brooks menyebutkan ada 10 sebagai dasar budaya. Kesepuluh hal tersebut adalah :
a)    Simbolisme
b)   Nilai
c)    Kewenangan (hak untuk bertindak)
d)   Perintah, tata tertib
e)    Seremoni (upacara)
f)    Cinta
g)   Kehormatan
h)   Humor
i)     Keindahan
j)     Roh, jiwa

Allen (1985) maupun Lafayette dan Schulh (1975) mengemukakan kemampuan yang harus dikuasai oleh para siswa, diantaranya :
1)   Mereaksi secara tepat dalam suatu situasi sosial,
2)   Mendeskripsikan bagian yang tepat tentang penduduk, suatu pola-pola dalam budaya atau perilaku sosial,
3)   Mengenal suatu pola bila hal itu dilukiskan,
4)   Menjelaskan suatu pola,
5)   Memprediksi bagaimana sebuah pola diterapkan dalam suatu situasi yang diberikan,
6)   Menyatakan suatu sikap,
7)   Menilai pernyataan,
8)   Mendemontrasikan metode-metode tentang analisis sosiokultural.
Lafayette 1978 :
a.     Budaya diajarkan dalam menyimak, berbicara, membaca, dan menulis;
b.    Menyajikan topik-topik budaya dalam bahasa sasaran : poligami, pornografi dan pornoaksi, bencana alam, seni tari, koperasi, lingkungan hidup, dll;
c.     Informasi kultural dalam kosakata misalnya konotasi;
d.    Kosakata yang dikaitkan dengan budaya;
e.     Budaya diajarkan dalam kegiatan;
f.     Dikskusi tentang budaya :
Teknik mengajarkan budaya :
1)   Kuliah => visual, realitas, mencatat kosakata baru, bermain peran;
2)   Wawancara => rekaman dengan penutur asli;
3)   Wawancara dalam video, misalnya : mengundang tamu, diskusi politik (penutur asli);
4)   Uraian singkat tentang perbedaan budaya;
5)   Memberi tugas kepada siswa/mahasiswa untuk meneliti budaya lain;
6)   Memberi tugas kepada siswa/mahasiswa untuk menyatakan sikap terhadap budaya lain.
Prof.Dr.Kodiran, M.A.
Budaya : ide, cita-cita, nilai-nilai, norma, pengetahuan, kepercayaan, sistem sosial, beraneka ragam benda-benda;
Budaya => tumbuh, berkembang, berubah.

Herskovrids 1948
Budaya >> Materi dan Nonmateri.
{  Sistem bahasa
{  Sistem ekonomi
{  Sistem pengetahuan
{  Sistem teknologi
{  Sistem organisasi sosial
{  Sistem kesenian
{  Sistem religi
Wilga U. Rivers 1968 :
Budaya :
  Tradisi
  Nilai-nilai
  Simbol
  Tabu
  Hubungan dalam masyarakat
  Sejarah, sastra, filsafat, kebiasaan, cerita rakyat.

KEBUDAYAAN
Program kebudayaan :
1)        Pengetahuan
2)        Nilai-nilai
3)        Keyakinan
4)        Kepercayaan
5)        Simbol
Intisari kebudayaan bukan artifak peralatan, atau elemen kultural yang berwujud, melainkan bagaimana para anggota kelompok menginterpretasikan, mempergunakan, menerima benda-benda tersebut (Brooks, 1997 : 8)
Pengajaran :  etnis-sosial budaya harus diperhatikan
Ê      pemahaman antar budaya
Pembelajaran
kemampuan
bahasa
Ê            
Multikultural



Tidak ada komentar:

Posting Komentar